Search

Kamis, 31 Desember 2009

mo download

Sabtu, 19 Desember 2009

Tanah mineral dan Tanah Organik

TANAH MINERAL
Suatu profil tanah mineral yang normal, ter susun atas lapisan-lapisan,permukaan (top soil), lapisan bawah permukaan (subsoil) dan lapisan bawah (substratum)

  1. Lapisan permukaan,merupakan zona akumulasi maksimum bahan organik, zona perkembangan akar,mengandung hara tersedia,air dan objek pengolahan tanah.
  2. Lapisan bawah permukaan, memperlihatkan ciri proses pembentukan tanah dan perkembangan tanah,tempat cadangan air dan hara tanaman.
  3. Lapisan bawah, merupakan bagian masa tanah yang sedikit sekali mengalami pela- pukan. Pada bagian bawahnya terdapat bahan induk tanah tersebut.

TANAH ORGANIK
  1. Tanah Organik terbentuk dari akumulasi bahan organik, yang tertimbun selama puluhan atau ratusan tahun. Mikro organisme tidak bisa merombak bahan organik, karena banyak air, kurang O2 atau suhu terlalu dingin. Ketebalannya dapat mencapai 1-6 meter.
  2. Perkembangan tubuh tanah organik dicirikan oleh tingkat pelapukan bahan organik tersebut, yang dapat dibedakan atas fibrik, hemik dan saprik.
  3. Tanah Organik dikenal dengan sejumlah nama; tanah gambut, tanah rawa, bog-soil, gambut ombrogen, gambut topogen, dsb. Dalam sistim Taksonomi Tanah tanah ini termasuk Ordo Histosol.
  4. Di Indonesia, tanah ini tersebar dibagian pantai Timur Sumatera,di Kalimantan dan di Papua,meliputi wilayah 17 juta Ha

Faktor Pembentuk Tanah

Tanah = Fungsi (BI,I,O,T,W)

Soil = f (PM,C,O,R,T)


1.Bahan induk (anorganik+organik)------------------------PM
2.Iklim (tropis dan subtropis; basah dan kering)------------C
(crh hujan, temperatur,sinar mthr,angin,dll
3.Jasad Hidup (vegetasi hutan dan pdg rumput)-------------O
4.Relief = topografi (datar, berombak, bergelombang)-------R
5.Waktu (muda, tua)----------------------------------------T

Faktor aktif = iklim dan organisme
Faktor pasif = Bi, R
Faktor Netral = Waktu

I. BAHAN INDUK
BATUAN =ANORGANIK------------BAHAN ORGANIK
TANAH MINERAL------------------=TANAH GAMBUT= HISTOSOL

II. Pengaruh Iklim
CURAH HUJAN TINGGI CURAH HUJAN RENDAH
1.Solum dalam dangkal
2.Kadar basa rendah tinggi
3.pH rendah tinggi
4.Bahan organik tinggi rendah
SUHU TINGGI (TROPIS) SUHU RENDAH(SUBTROPIS)
Kenapa? Pelapukan intensif pelapukan lambat

III. Jasad hidup yg sangat berpengaruh adalah vegetasi( tumbuhan)
Ada dua vegetasi dominan yg pengaruhi pbtk tanah :
parameter Hutan Padang Rumput
Bahan organik rendah tinggi
Perpindahan liat besar kecil
Profil tidak sempurna sempurna
Kejenuhan basa rendah tinggi

IV. Pengaruh Topografi/Relief
Datar /lrmbah lereng puncak bukit
Solum alam dangkal dalam/dangkal
Drainase buruk bagus bagus
Warna gelap/pucat/kelabu merah/kuning merah/kuning
Kesuburan tinggi rendah sedang

V. Pengaruh waktu
Muda (baru) Tua(lama)
Tekstur kasar halus
Solum dangkal dalam
pH tinggi rendah
Basa tinggi rendah
Fase permulaan : Bahan induk belum melapuk
Fase Juvenil : bahan induk mulai melapuk
Fase Viril : Bhan halus (liat) bertambah
Fase Senil : hanya mineral tahan lapuk yg tinggal
Fase Akhir : Pelapukan selesai

Minggu, 06 Desember 2009

Sejarah Ringkas Ilmu Tanah

Usia Ilmu Tanah relatif lebih muda dari
ilmu-ilmu lain seperti Botani, Zoologi, Fisika , Kimia, Astronomy dll.
Ilmu ini muncul ketika
  1. tanah tidak lagi subur,
  2. produktifitasnya menurun,
  3. degradasi lahan
  4. penduduk terus bertambah.
  5. Pada 42 abad yang lalu Kerajaan Cina telah membuat skema/peta tanah untuk maksud pemungutan pajak hasil bumi. Dengan peta tersebut dapat ditetapkan mana daerah yang subur dan banyak produksinya dan mana yang miskin tanahnya dan rendah produksinya.

  • Menurut Homer, sejak 1000 BC telah dikenal pemakaian pupuk kandang di Eropa.
  • Pada 42 abad yang lalu Kerajaan Cina telah membuat skema/peta tanah untuk maksud pemungutan pajak hasil bumi. Dengan peta tersebut dapat ditetapkan mana daerah yang subur dan banyak produksinya dan mana yang miskin tanahnya dan rendah produksinya.
  • Menurut Homer, sejak 1000 BC telah dikenal pemakaian pupuk kandang di Eropa.
  • Di Zaman kejayaan kerajaan Yunani dan kerajaan Roma (BC) juga telah dikenal pemakaian pupuk hijau, abu tanaman, dan belerang. Momentum tersebut dianggap sebagai awal dipraktekkannya pertanian modern. Pada saat itu pemakaian pupuk sudah disebut sebagai “soil amendment”
  • Invasi orang-orang barbar ke Roma menghambat kemajuan modernisasi di bidang pertanian. Zaman itu disebut sebagai “dark age”
  • Sepanjang abad 17-18 ,mulailah temuan-temuan ilmiah (scientific inquiry) untuk memperbaiki sistim pertanian dan sistim tanah dengan fokus untuk meningkatkan produksi tanaman.
  • Jan Baptista van Helmont (Belanda), dan John Woodward (Inggris) meneliti pengaruh air ,yang bening dan yang berlumpur terhadap pertumbuhan tanaman
  • J.B. Boussingault (1834) meneliti unsur-unsur C,H,O dalam jaringan tanaman. Temuannya menjelaskan bahwa unsur-unsur tersebut bersumber dari udara dan air hujan. Tidak dipublikasikan/
  • Julius von Liebig (1840) dari penelitiannya menjelaskan bahwa hasil tanaman ditentukan oleh banyaknya kandungan mineral atau unsur inorganik yang terdapat di dalam tanah.
  • Temuan Liebig, kemudian disempurnakan oleh peneliti-peneliti lain:
  • J,B. Lawes: Unsur N tidak diperoleh dari udara, tetapi dari garam-garam di tanah.
  • J.H.Gilbert:Untuk dapat diambil tanaman, maka unsur-unsur harus larut dalam tanah.
  • J.T.Way (1856): Adsorpsi kation adalah bagian dari sifat-sifat tanah.
  • R.W. Warington (1870): Nitrat yang terbentuk dari pupuk adalah melalui proses biologi. Menurut S.Winogradski ada dua bakteria yang berperan dalam proses transformasi ammonium menjadi nitrat. Winogradski (1880) juga menemukan “root nodule bactera” pada tanaman leguminoseae.
  • Pada tahun 1862 ,berdiri USDA dan pada tahun 1886 ,berdiri pula State Agric. Experimental Sta. di USA.
  • Mulai saat itu dipelajari dinamika air tanah, panetrasi akar, pertumbuhan tanaman. Molai saat itu disimpulkan bahwa “tanah adalah medium yang dinamis”. Hal tersebut menorong konsep-konsep tentang pengelolaan tanah dalam kaitannya dengan pemakaian kapur ,pemakaian batuan fosfat,serta fungsi dan peran tanaman leguminosa.
  • E.W. Hilgard (1860 s) ,mengungkapkan hubungan antara faktor-faktor iklim, vegetasi, material batuan, dengan jenis tanah yang berkembang. Dikemukakan bahwa tanah tidaklah sekedar media tumbuh bagi tanaman tetapi adalah “a dynamic entities”
  • V.V. Dokuchaev, mengungkapkan bahwa lapisan horizontal di tanah (horizon) terbentuk melai interaksi pengaruh iklim, vegetasi, material induk tanah. Temuan ini merupakan landasan konsepsi bahwa tanah adalah “ a natural body” . Konsep ini kemudian berkembang membuka konsep tentang “klassifikasi tanah” berdasarkan field soil characteristic (1870 s). Hanya karena language barrier konsep ini tidak diketahui di luar Rusia s/d tahun 1914. Konsep ini dikembangkan oleh C.F. Marbut (USDA), maka lahirlah Soil Classification System.

Download Driver Komputer dan Laptop

1. Motherboard :

2.Laptop

semoga berguna...